Faktor-faktor yang dapat menarik pembudidaya ikan untuk melakukan budidaya ikan menggunakan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System)

Penggunaan teknologi budidaya ikan yang inovatif, khususnya sistem RAS (Recirculating Aquaculture Systems), menjadi peluang penting dalam mendukung strategi pengembangan budidaya ikan berbasis ekonomi hijau. Sistem RAS memungkinkan penggunaan kembali air setelah difilter secara mekanis dan biologis, sehingga efisiensi pemakaian air dapat ditingkatkan secara signifikan (Amalia Putri, 2024).

Recirculating Aquaculture Systems

Penelitian menunjukkan bahwa RAS efektif dalam mengurangi penggunaan air, yang merupakan salah satu aspek penting dalam konservasi sumber daya air (Verdegem dikutip Amalia Putri, 2024). Selain itu, teknologi ini membantu menjaga kualitas air secara optimal dan meningkatkan produktivitas dalam budidaya ikan (Indriastuti et al dikutip Amalia Putri, 2024). Sistem ini juga berperan penting dalam pengelolaan penyakit ikan dan pengelolaan kualitas air, yang keduanya krusial untuk keberhasilan budidaya (Summerfelt et al dikutip Amalia Putri, 2024).

Di lapangan, masih ditemukan beberapa unit usaha budidaya ikan yang belum mengadopsi teknologi RAS. Padahal, implementasi teknologi budidaya sistem RAS dapat menjadi peluang nyata untuk mengembangkan usaha budidaya yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi RAS, para pelaku usaha dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan hasil produksi, mendukung ekonomi hijau dalam sektor perikanan.

Faktor-faktor yang dapat menarik pembudidaya ikan untuk melakukan budidaya ikan menggunakan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System) meliputi:

  1. Efisiensi Penggunaan Air
    Sistem RAS menggunakan air secara berulang melalui filtrasi dan pengolahan, sehingga kebutuhan air baru menjadi sangat minim. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi pembudidaya yang berada di daerah dengan keterbatasan sumber air.

  2. Pengendalian Lingkungan yang Lebih Baik
    Dengan RAS, kondisi fisik dan kimia air dapat dikontrol secara optimal, seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan kadar amonia. Kondisi lingkungan yang stabil meningkatkkan kesehatan ikan dan meminimalisir risiko kematian.

  3. Produksi yang Lebih Terukur dan Konsisten
    Sistem ini memungkinkan pembudidaya mengatur kepadatan ikan dan siklus produksi secara lebih terencana. Hasil panen dapat lebih diprediksi dan berkualitas konsisten, mendukung strategi pemasaran dan manajemen bisnis.

  4. Pengurangan Risiko Pencemaran Lingkungan
    Karena limbah dan sisa pakan diproses dalam sistem tertutup, RAS mengurangi dampak pencemaran ke lingkungan eksternal. Hal ini sesuai dengan regulasi lingkungan yang semakin ketat dan meningkatkan penerimaan masyarakat.

  5. Penggunaan Lahan Minimal
    Sistem RAS dapat diterapkan di lahan terbatas atau bahkan di lingkungan tertutup seperti gedung. Ini cocok untuk daerah urban atau wilayah dengan ketersediaan lahan terbatas.

  6. Produktivitas Tinggi
    Budidaya dengan RAS mendukung tingkat pertumbuhan ikan yang lebih cepat dan tingkat kematian rendah, sehingga produktivitas perunit area atau volume jauh lebih tinggi dibandingkan metode tradisional.

  7. Inovasi dan Teknologi Modern
    Minat terhadap teknologi terbaru dan kemudahan dalam monitoring secara digital menarik pembudidaya muda yang ingin menerapkan metode budidaya modern dan terintegrasi dengan sistem manajemen berbasis teknologi informasi.

  8. Kemungkinan Diversifikasi Produk
    RAS memungkinkan budidaya berbagai jenis ikan, termasuk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sulit dibudidayakan secara konvensional, sehingga membuka peluang pasar baru.

Kesemua faktor tersebut membuat sistem RAS menjadi solusi menarik bagi pembudidaya ikan yang mencari efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan hasil budidaya.

Next
Next

Wawancara bersama responden pembudidaya ikan Nila